Chapter 2

#TantanganGurusiana Hari ke-8

Cyberbullying berasal dari kata cyber dan bullying. Kata bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata bull yang berarti banteng yang senang menyeruduk kesana kemari. Istilah ini akhirnya diambil untuk menguraikan suatu tindakan destruktif.

Dalam bahasa Indonesia, secara etimologi kata bully berarti penggertak, orang yang mengganggu orang lemah. Istilah bullying dalam bahasa Indonesia bisa menggunakan menyakat (berasal dari kata sakat) dan pelakunya (bully) disebut penyakat. Menyakat berarti mengganggu, mengusik, dan merintangi orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisis ke-3, bullying juga dapat diartikan perundungan yaitu mengganggu; mengusik terus menerus; menyusahkan.

Bullying menurut Dan Olweus: “A student is being bullied or victimized when he or she is exposed, repeatedly and over time, to negative actions on the part of one or more other students”. Inti dari pendapat Olweus, bullying adalah siswa yang diganggu atau menjadi korban secara berulang-ulang berupa tindakan negatif yang dilakukan oleh siswa atau sekelompok siswa. Menurut American Psychogical Association bullying adalah bentuk perilaku agresif seseorang yang dengan sengaja dan menyebabkan luka atau ketidaknyamanan pada orang lain. Biasanya bullying dilakukan oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat pada orang yang lebih lemah.

Bullying menurut SEJIWA (Yayasan Semai Jiwa Amini) adalah sebuah situasi di mana terjadi penyalahgunaan kekuatan/kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang/sekelompok yang tidak seimbang antara si kuat dan si lemah. Dapat disimpulkan bahwa bullying adalah suatu perilaku negatif yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain yang tidak seimbang dan terjadi berulang-ulang.

Cyberbullying adalah jenis bullying yang sering terjadi pada era tekonologi saat ini. Cyberbullying bisa digambarkan sebagai bentuk intimidasi yang menggunakan teknologi. Semakin maraknya social media di kalangan remaja, semakin banyak pula terjadi kasus cyberbullying. Perilaku cyberbullying secara harafiah berarti cyber – dunia maya dan bullying – mengganggu, menggertak, maka cyberbullying bermakna sebagai perilaku yang menggangu yang dilakukan di dunia maya. Tidak seperti bullying, cyberbullying memungkinkan pelaku untuk menutupi identitasnya melalui teknologi informasi. Anonimitas ini membuat lebih mudah bagi pelaku untuk menyerang korban tanpa harus melihat respons fisik korban. Pengaruh perangkat teknologi sering menyebabkan remaja untuk melakukan hal-hal kejam dibandingkan dengan apa yang didapati dalam tatap muka pelaku bullying.

Menurut Terry Brequet cyberbullying adalah bentuk intimidasi yang pelaku lakukan untuk melecehkan korbannya melalui perangkat teknologi. Pelaku ingin melihat seseorang terluka, ada banyak cara yang mereka lakukan untuk menyerang korban dengan pesan kejam dan gambar yang mengganggu dan disebarkan untuk mempermalukan korban bagi orang lain yang melihatnya. Sedang Ellen P. Ryan berpendapat bahwa cyberbullying merupakan salah satu bentuk bullying yang menggunakan media internet, ponsel atau alat elektronik lain untuk mengolok-olok dan merendahkan seseorang. Pengertian cyberbullying menurut Arie Prabawati adalah teknologi internet untuk menyakiti orang lain dengan cara sengaja dan diulang-ulang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cyberbullying adalah perilaku menggangu yang dilakukan secara sengaja di dunia maya, berupa agresi atau tindakan yang menyebabkan orang lain merasa teraniaya atau tersakiti dengan menggunakan media elektronik. Media elektronik yang bisa digunakan sangat beragam, mulai dari e-mail, pesan singkat, websites, twitter, facebook, google plus, whatshapp, line, internet gaming, dan sebagainya.

CYBERBULLYING… SIAPA TAKUT ?!

#TantanganGurusiana Hari Ke-8